Dalam perdagangan cryptocurrency, penggunaan exchange adalah metode yang paling umum. Ada dua jenis exchange utama: Centralized Exchange (CEX) dan Decentralized Exchange (DEX), yang masing-masing memiliki mekanisme dan fitur yang berbeda.
Artikel ini akan memberikan penjelasan sederhana tentang DEX, cara kerjanya, cara menggunakannya, serta kelebihan dan kekurangannya.

1. Apa Itu Decentralized Exchange (DEX)?
Decentralized Exchange (DEX) adalah platform perdagangan cryptocurrency yang beroperasi tanpa otoritas pusat. Berbeda dengan CEX, di mana perusahaan mengelola platform dan menyimpan aset pengguna, DEX memungkinkan pengguna untuk bertransaksi langsung satu sama lain menggunakan smart contract.
Pada DEX, pengguna menghubungkan dompet crypto mereka langsung ke platform dan melakukan transaksi tanpa perlu menyetor dana ke akun exchange. Ini mengurangi risiko pembekuan aset, serangan hacker pada exchange, serta meningkatkan privasi, karena sebagian besar DEX tidak memerlukan verifikasi KYC (Know Your Customer).
2. Bagaimana Cara Kerja Decentralized Exchange?
DEX beroperasi menggunakan dua mekanisme utama:
1. Automated Market Maker (AMM)
Model AMM memfasilitasi perdagangan melalui liquidity pool, bukan sistem pencocokan pembeli dan penjual seperti di exchange tradisional.
Pengguna menyetorkan cryptocurrency ke dalam pool likuiditas, dan pengguna lain berdagang dengan likuiditas yang tersedia.
Ini memungkinkan transaksi instan tanpa perlu pencocokan langsung dengan lawan transaksi.
DEX berbasis AMM yang populer:
- Uniswap
- SushiSwap
- PancakeSwap
2. Order Book Model
Model order book berfungsi seperti exchange terpusat, yaitu dengan mencocokkan pesanan beli dan jual.
Namun, model ini sering menghadapi tantangan likuiditas, karena transaksi memerlukan lawan transaksi yang tersedia.
DEX yang menggunakan model order book:
- dYdX
- Loopring
Meskipun kedua model memiliki kelebihan, DEX berbasis AMM lebih populer karena kemampuannya menyediakan likuiditas instan.
3. Cara Menggunakan Decentralized Exchange
Ikuti langkah-langkah ini untuk melakukan perdagangan di DEX:
Langkah 1: Siapkan Dompet Crypto
Sebelum menggunakan DEX, Anda memerlukan dompet crypto. Beberapa pilihan populer:
- MetaMask (ekstensi browser & aplikasi mobile)
- Trust Wallet (aplikasi mobile)
- Coinbase Wallet (terintegrasi dengan Coinbase tetapi bisa digunakan di DEX)
Dompet ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol private key mereka sendiri, memastikan kendali penuh atas aset mereka.
Langkah 2: Deposit Cryptocurrency ke Dompet
Berbeda dengan CEX, di mana Anda menyetor dana ke akun exchange, DEX memungkinkan transaksi langsung dari dompet Anda.
Pastikan dompet Anda memiliki crypto yang diperlukan untuk perdagangan.
Jika menggunakan DEX berbasis Ethereum, Anda memerlukan ETH untuk membayar gas fees.
Jika menggunakan Binance Smart Chain, Anda memerlukan BNB untuk transaksi.
Langkah 3: Hubungkan Dompet ke DEX
Kunjungi DEX pilihan Anda dan klik “Connect Wallet”.
Pilih dompet yang digunakan (misalnya MetaMask).
Beri izin koneksi, lalu masuk ke antarmuka perdagangan.
Langkah 4: Tukar Token (Swap)
Pilih pasangan token yang ingin Anda perdagangkan (misalnya ETH → USDC).
Masukkan jumlah yang ingin diperdagangkan.
Konfirmasi transaksi dan tunggu eksekusi melalui smart contract.
Langkah 5: Menyediakan Likuiditas (Opsional)
Jika ingin mendapatkan keuntungan pasif, Anda dapat menyetorkan token ke liquidity pool.
Misalnya, dengan menyediakan ETH dan USDC di Uniswap, Anda bisa mendapatkan bagian dari biaya perdagangan.
4. Keuntungan Menggunakan Decentralized Exchange
- Kendali Penuh atas Aset Anda
Berbeda dengan CEX yang menyimpan dana pengguna, DEX memungkinkan Anda untuk berdagang langsung dari dompet pribadi, mengurangi risiko kehilangan aset akibat peretasan atau kebangkrutan exchange.
- Privasi & Tanpa KYC
Sebagian besar DEX tidak memerlukan verifikasi identitas (KYC).
Ini sangat berguna bagi pengguna di negara dengan regulasi keuangan ketat.
- Siapa Saja Bisa Melisting Token
Berbeda dengan CEX, di mana proyek baru harus melalui proses seleksi ketat, DEX memungkinkan siapa saja untuk membuat dan memperdagangkan token secara bebas.
Ini memberikan akses awal ke proyek baru sebelum terdaftar di exchange besar.
5. Risiko & Kekurangan Menggunakan DEX
DEX berbasis Ethereum sering mengalami gas fees yang mahal, terutama saat jaringan padat.
Ini membuat transaksi kecil menjadi tidak efisien, karena biaya transaksi bisa lebih besar dari jumlah perdagangan itu sendiri.
Karena siapa saja bisa melisting token di DEX, ada banyak proyek scam yang menciptakan token tanpa nilai nyata.
Selalu periksa legitimasi token sebelum berdagang.
Berbeda dengan CEX, di mana pengguna bisa membatalkan atau mengedit order, transaksi di DEX bersifat final setelah dikonfirmasi.
Pastikan jumlah perdagangan dan alamat dompet sudah benar sebelum mengonfirmasi transaksi.
Kesimpulan
Decentralized Exchange (DEX) memungkinkan perdagangan cryptocurrency secara langsung tanpa perantara. DEX beroperasi menggunakan model AMM dan order book, dan pengguna harus menghubungkan dompet crypto mereka daripada menyetor dana ke akun exchange.
Kelebihan DEX:
- Pengguna memiliki kendali penuh atas aset mereka.
- Tanpa KYC, menjaga privasi pengguna.
- Token baru bisa diperdagangkan bebas, memungkinkan investasi awal dalam proyek baru.
Kekurangan DEX:
DEX memberikan kebebasan finansial yang lebih besar, tetapi pengguna harus bertanggung jawab untuk melindungi aset mereka dan memahami risiko yang terlibat. Dengan mempelajari cara menggunakan DEX dengan benar, trader dapat memanfaatkan keuntungan dari keuangan terdesentralisasi (DeFi) sambil mengurangi potensi kerugian.